Rabu, 30 Mei 2012

JURNAL KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) PADA SEBUAH UNIVERSITAS

ABSTRAKS
Tulisan ini menjelaskan suatu wacana Cloud Computing di sebuah  Universitas untuk mengatasi masalah penyimpanan data digital maupun sumber daya yang semakin besar dan kebutuhan bandwidth yang sangat besar di saat tertentu saja. Cloud computing merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut melalui Virtual Storage, Virtual Server dan Virtual Resources. Cloud computing merupakan penggabungan pemanfaatan teknologi komputasi dan pengembangan berbasis internet yang menawarkan fasilitas sharing sumber daya tanpa perangkat tambahan, biaya yang lebih terjangkau, dan penyimpanan data yang tidak terbatas.

1. PENDAHULUAN
Suatu perguruan tinggi, terutama yang memiliki jumlah mahasiswa dan karyawan sangat banyak, teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan utama bahkan tulang punggung. Pengolahan informasi, pertukaran informasi dan data yang ditampung juga termasuk jumlah gedung dan
ruang serta kegiatan-kegiatan. Sehingga pengembangan dan pengelolaannya perlu dipikirkan dan dirancang sebaik mungkin agar sarana tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
 Universitas sebagai salah satu perguruan tinggi, memerlukan beberapa sistem informasi untuk mengolah data-data yang ada, diantaranya adalah sistem KRS online, mail server dan web portal tiap unit yang terdapat di dalam Universitas. Data yang diolah dan disimpan pada sistem tersebut makin lama akan makin bertambah, sehingga memerlukan tempat penyimpangan (storage) yang besar. Ditambah lagi untuk kebutuhan proses KRS online, yang dilakukan 3(tiga) kali setahun –awal semester ganjil, genap dan pendek, tidak sedikit bandwidth yang diperlukan.
Terdapat beberapa solusi yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni pembelian bandwidth tambahan untuk proses KRS dan penambahan kapasitas penyimpanan secara online. Untuk pembelian bandwidth, biaya yang diperlukan sama dengan biaya untuk bandwidth penggunaan normal, artinya terdapat selang waktu idle yang cukup lama pada bandwidth tersebut saat proses KRS-online tidak dilakukan. Di sisi penyimpanan data untuk webportal maupun mail server, penambahan kapasitas juga mengakibatkan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan perangkat kerasnya menjadi bertambah.
Cloud Computing adalah sebuah teknologi yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan keterbatasan bandwidth dan ruang penyimpanan. Teknologi ini menggabungkan prinsip dasar ekonomi dan peletakan sumber daya komputasi. Teknologi komputasi ini memiliki beberapa karakteristik, salah satunya adalah virtualisasi sumber daya komputasi dan penyewaan berbasis penggunaan.
 Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang konsep penerapan teknologi Cloud Computing (Komputasi Awan) dapat dimanfaatkan di dunia pendidikan, khususnya pada sebuah Universitas.

2. CLOUD COMPUTING (KOMPUTASI AWAN)
Istilah cloud computing adalah hal yang relative baru dalam dunia komputasi dan mungkin belum begitu familiar bagi sebagian orang di Indonesia karena belum banyak diterapkan. Cloud computing (komputasi awan) menggabungkan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Di dalamnya terdapat layanan (service) yang dapat diakses oleh para penggunanya melalui internet tanpa mengetahui infrastrukturnya. Penamaan cloud computing sendiri terdiri dari cloud yang merupakan metafora dari internet. Awan telah digunakan secara tradisional untuk mewakili internet dalam lingkungan jaringan. Knorr dan Gruman (2007) berpendapat: "Sebagai metafora untuk Internet, 'awan' adalah sesuatu yang klise, tetapi ketika dikombinasikan dengan 'Komputasi,' mendapat makna yang lebih besar". Ilustrasi Cloud Computing ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1. Ilustrasi cloud computing

Tujuan awal komputasi awan ini adalah efisiensi biaya operasional terutama pada bisnis kelas kecil dan menengah. Namun pada perkembangannya,hampir semua kelas bisnis memanfaatkannya.Dengan komputasi awan, perusahaan tidak perlumelakukan pengembangan, pembelian, pemeliharaandan pengamanan perangkat lunak dan keras sertasistem operasi karena sudah dilakukan secara virtualoleh penyedia layanan tersebut, termasuk proses keterkiniannya. Sehingga terkadang dapat dianalogikan seperti pelanggan menyewa listrik ke PLN. Contoh penyedia layanan komputasi awan ini adalah Amazon yang menyewakan Virtual Server berbasis waktu penggunaan dan Virtual Storage berbasis kapasitas pakai. Di Indonesia PT Telkom dan IBM juga sudah menyediakan layanan semacam. Beberapa manfaat dari komputasi awan adalah :
a. Penghematan Biaya
Penggunaan teknologi ini menghemat biaya karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya dari sebuah organisasi dan juga membantu dalam menekan biaya operasi yang dikeluarkan oleh sebuah organisasi dalam rangka meningkatkan reliability dan kritikan sistem yang dibangun.
b. Peningkatan kapasitas penyimpanan
Sebuah organisasi yang menggunakan teknologi ini dapat menyimpan data lebih banyak dibandingkan pada private computer.
c. Mudah diotomatisasi
Seorang developer tidak perlu khawatir terhadap software agar tetap up-to-date.
d. Fleksibel
Teknologi ini menawarkan lebih banyak fleksibilitas, contohnya dalam hal virtualisasi, dari metode komputasi sebelumnya dan dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan perkembangan yang cepat berubah.
e. Mobilitas yang lebih
Organisasi yang mempunyai pegawai/pengguna dapat mengakses informasi dimanapun mereka
berada. Cloud dapat membuat manejemen dan operasional lebih mudah karena sistem pribadi atau organisasi yang terkoneksi dalam satu cloud sehingga dapat dengan mudah untuk memonitor dan mengaturnya.
f. Mengubah titik fokus
Sebuah organisasi tidak perlu lagi mengkhawatirkan server yang harus di-update dan isu komputasi lainnya, sehingga dapat focus pada hal lain.

Sedangkan konsep-konsep yang berjalan di atas teknologi komputasi awan ini adalah:
a. Infrastructure as a Service (IaaS): konsep tertua dimana pengimplementasiannya banyak dilakukan mulai dari penggunaan atau penyewaan jaringan untuk akses seperti Internet dan layanan Disaster Recovery Center
b. Platform as a Service (PaaS): konsepnya serupa dengan IaaS. Namun Platform disini adalah sistem operasi dan infrastruktur pendukungnya untuk aplikasi dapat dikembangkan dan dieksekusi. Contohnya adalah layanan dari situs Force.Com dan Microsoft bekerja sama dengan
Azure. Fasilitas yang disediakan meliputi manajemen basisdata, keamanan, dsb.
c. Software as a Service (SaaS): berada satu tingkat diatas PaaS dan IaaS, dimana SaaS menawarkan suatu aplikasi bisnis tertentu.
Contoh yang paling mutakhir adalah SalesForce.Com, Service-Now.Com, Google Apps, dsb.
Gambar 2. KonsepKomputasi Awan


Di samping itu, terdapat beberapa karakteristik dari komputasi awan adalah:
a. Sumber daya untuk melakukan komputasi secara virtual.
b. Kapasitas dan Skala yang nampak tidak berbatas.
c. Penyewa layanan melakukan konfigurasi dan semacamnya secara mandiri.
d. Pembiayaan sewa yang tergantung penggunaan.
e. Syarat dan ketentuan yang fleksibel.
f. Memungkinkan penyewa lebih dari satu.
g. Penggunaan sumber daya tergantung kebutuhan.

3. MODEL PEMANFAATAN KOMPUTASI AWAN
Dari manfaat, konsep dan karakteristik yang dimiliki komputasi awan, seperti yang  udah
dideskripsikan secara singkat di bagian 2, komputasi ini dapat dimanfaatkan di institusi pendidikan tinggi, contohnya pada sebuah Universitas. Berikut ini akan dideskripsikan beberapa model pemanfaatan yang dapat dilakukan, yaitu pada email server, webportal dan KRS-Online.
Untuk mendukung kegiatan dan perkuliahan di sebuah Universitas, beberapa website digunakan. Website tersebut antara lain: www.xxx.ac.id sebagai portal utama universitas, klasiber.xxx.ac.id sebagai portal e-learning, dan beberapa portal unit maupun fakultas/jurusan seperti penelitian.xxx.ac.id dan informatics.xxx.ac.id.
Portal-portal tersebut, jelas akan mengkonsumsi banyak ruang penyimpangan, dan peningkatannya sangat signifikan seiring dengan pertambahan jumlah mahasiswa yang ada, terutama portal elearning yang menyimpan banyak materi-materi kuliah. Email server yang dibangun oleh Universitas, tentunya memerlukan ruang penyimpanan yang tidak sedikit untuk menampung pesan-pesannya. Di samping itu, proses KRS-online oleh semua mahasiswa di sebuah Universitas membutuhkan bandwidth yang sangat besar, dan itu hanya terjadi pada awal semester.
                                                           
                       
                                 
Gambar 3. Model Penerapan Komputasi Awan pada sebuah Universitas

Pada model yang ditunjukkan di gambar 3, terlihat proses webhosting dari beberapa portal di lingkungan Universitas dapat dihubungkan dengan fasilitas Virtual Server pada penyedia layanan komputasi awan dan Mail server dihubungkan pada Virtual Storage. Sedangkan untuk proses KRS-online, diarahkan pada bandwidth yang disediakan penyeddia layanan komputasi awan dengan kapasitas tertentu saat diperlukan saja. Dalam perancangan ini diasumsikan bahwa Universitas menyewa atau melakukan Cloud Service secara Private.

4. TANTANGAN DAN KENDALA
Penerapan komputasi awan pada sebuah Universitas tidak berarti tanpa tantangan dan kendala. Berikut adalah beberapa diantaranya :
a. Masih terdapat kekurangan transparansi, term of service yang tidak fleksibel, kelemahan proses negosiasi dan audit, sehingga dapat bermasalah jika terjadi hal-hal yang beresiko dalam
perjalanannya.
b. Keuntungan teknologi ini belum dapat diukur secara tepat, sehingga prediksi keuntungan jangka panjang sulit dilakukan. Jika terukur, akan melewati banyak proses perhitungan.
c. Bagaimana mengintegrasikan sistem dan proses yang sudah berjalan, informasi yang ada, dan
data-data penting dengan layanan komputasi awan, adalah sebuah pertanyaan klasik yang selalu muncul dalam penerapan teknologi baru.
d. Jika terdapat perubahan pada sistem penyedia layanan, bagaimana sinkronisasi hasil perubahan terhadap proses yang terdapat pada layanan yang dipalai oleh konsumen juga perlu
dipikirkan.
e. Kerahasiaan dan Ketersediaan data.

5. DISKUSI DAN KESIMPULAN
Dari pemodelan, tantangan dan kendala komputasi awan yang sudah dijelaskan di bagian 3 dan 4, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam proses pengembangan komputasi awan pada sebuah Universitas.
Berikut ini tahapan-tahapan yang harus dilakukan:
a. Tahap pertama dalam pembuatan komputasi awan yang dilakukan adalah mempelajari mekanisme, ketentuan dan syarat dari penyedia layanan dalam keberlangsungan Cloud Service,
yaitu layanan seperti sistem operasi, browser, dan telpon. Proses yang ada pada cloud service
diusahakan adalah bersifat sederhena dan berulang-ulang.
b. Tahap kedua adalah proses pemisahan proses yang bersifat internal dalam sistem fakultas dan proses yang dapat digunakan oleh umum. Hal ini untuk menghindari kebocoran data karena masyarakat dapat mengakses internal system fakultas.
c. Tahap ketiga adalah proses pembangunan komputasi awan yang diinginkan dengan mengikuti penduan penyedia layanan.

Sebagai kesimpulan, untuk pemanfaatan komputasi awan yang disediakan oleh beberapa penyedia layanan, sangat layak diterapkan oleh Universitas sebagai salah satu perguruan tinggi yang memerlukan banyak sumber daya, sehingga dapat diwujudkan sebuah mekanisme optimalisasi sumber daya.

PUSTAKA

1.     Hartig, Kevin. (2009). Cloud Computing Journal. What is cloud computing?: The cloud is a virtualization of resources that maintains and manages itself. Diakses pada 20 Mei 2010 dari http://cloudcomputing.syscon. com/node/579826
2.     Knorr, E. and G. Gruman. (2007). InfoWord: What cloud computing really means. Diakses pada 18 Februari 2009 dari http://www.infoworld.com/article/08/04/07/1 5FE-cloud computingreality_1.html
3.     Nasution, Ahmad Laung. (2010). Cloud Computing (Komputasi Awan). Diakses pada 17 Mei 2010 dari http://launk.wordpress. com/2010/01/05/cloud-computingkomputasi- awan/ [4] http://benehal.com/cloud-computingsolution- di-indonesia.html
4.     http://us.detikinet.com/read/2010/05/06/ 150344/1352450/447/cloud-computingberpotensi- besar-di- ndonesia-tapi-harusaman/
5.     Veronica S. Moertini, Pengembangan Sistem dan Sarana Teknologi Informasi untuk Perguruan Tinggi Indonesia, Rapat Umum Anggota APTIK, Bandung, 10-12 Maret 2008
7.     http://chip.co.id/articles/corporate/2010/05/14/efi siensi-dan-masa-depan-dengan-ibm- cloud computing
8.     http://chip.co.id/articles/corporate/2010/04/09/tel kom-dan-microsoft-luncurkan-layanan-cloudcomputing- bersama
11.  http://cloudscaling.com